Minggu, 20 November 2011

ayam ketawa manu (manu gaga)


        Ayam  ketawa  ini  berasal  dari  daerah  sidrap, sulawesi selatan. Ayam ini  perawakan
Warna bulunya karakternya  hampir sama dengan  ayam pada umumnya .
Ayam ketawa  memiliki suara kokok nya selayaknya suara tertawa manusia pada umumnya
Ayam ketawa ini dahulu dipelihara oleh bangsawan” bugis”.
Ayam ketawa  saat  ini  termasuk salah satu jenis  unggas yang dilidunggi jadi untuk mendapatkannya agak susah karena belum banyak yang diternakkan.
Saya menawarkan beberapa ayam  yang saya ternakkan dengan harga yang cukup murah berangkali
Anda berniat  menternakkannya.

  
                                           irama  suara     : dangdut
                                           Harga                : Rp 1 juta


                                           irama  suara     : dangdut
                                           Harga                : Rp 1 juta
                                            irama  suara      : dangdut
                                            Harga                : Rp 1 juta


                                           irama  suara     : dangdut
                                           Harga                : Rp 1 juta


Jika   anda tertarik  membelinya  silakan hubungi  saya  :
E MAIL         :  Pebrianto.anto@Gmail.com
Facebook    : Febry_big@ymail.com
No hp           : 082158722942







Senin, 14 November 2011

senjata-senjata samurai

Katana 













Katana (刀) adalah pedang panjang Jepang (daitō, 大刀), walaupun di Jepang sendiri ini merujuk pada semua jenis pedang. Katana adalah kunyomi (sebutan Jepang) dari bentuk kanji 刀; sedangkan onyomi (sebutan Hanzi) karakter kanji tersebut adalah tō. Ia merujuk kepada pedang satu mata, melengkung yang khusus yang secara tradisi digunakan oleh samurai Jepang.
Katana biasanya dipasangkan dengan wakizashi atau shōtō, bentuknya mirip tapi dibuat lebih pendek, keduanya dipakai aleh anggota kelas ksatria. Kedua senjata dipakai bersama-sama disebut daishō, dan mewakili kekuatan sosial dan kehormatan pribadi samurai. Pedang panjang dipakai untuk pertempuran terbuka, sementara yang lebih pendek dipakai sebagai senjata sampingan (side arm), lebih cocok untuk menikam, pertempuran jarak dekat, dan seppuku (suatu bentuk ritual bunuh diri).
Katana terutama digunakan untuk memotong,dan diutamakan dipakai dengan dua pegangan tangan. Berbeda dengan kebanyakan pedang dari negara manapun, Katana memiliki cara peletakan yang berbeda pada pinggul pemakainya, tidak seperti pedang lain yang menyandang pedang dengan mata pedang mengarah ke bawah, katana justru sebaliknya, mata pedangnya mengarah ke atas, ini dimaksud untuk mempermudah seorang samurai dalam melakukan aktivitasnya, termasuk sumpah darah, cukup dengan menarik sedikit saja gagang pedang dan menggoreskan ibu jari pada mata pedang. Sementara seni praktis penggunaan pedang untuk tujuannya semula telah usang, kenjutsu dan laijutsu beralih menjadi seni beladiri modern.

Wakizashi
Wakizashi (bahasa Jepang: 脇差) adalah pedang Jepang tradisional dengan panjang mata bilah antara 30 dan 60 sentimeter (antara 12 hingga 24 inci), serupa tetapi lebih pendek bila dibandingkan dengan katana yang sering dikenakan bersama-sama. Apabila dikenakan bersama, pasangan pedang ini dikenali sebagai daisho, yang apabila diterjemahkan secara harafiah sebagai "besar dan kecil"; "dai" atau besar untuk katana, dan "sho" untuk wakizashi.
Wakizashi diperbuat dengan bentuk "zukuri" dan "niku" yang berbeda, dan biasanya, tebal bilah pedangnya lebih tipis dibandingkan dengan katana. Ia seringkali dikatakan mempunyai "kurang niku" (yang artnya secara harfiah 'daging', ukuran bagaimana bengkoknya convex mata bilah itu) dan dengan itu memotong sasaran "lembuh" lebih dashyat berbanding katana.
Wakizashi digunakan sebagai senjata samurai apabila tidak ada Katana. Apabila memasuki bangunan suci atau bangunan istana, samurai akan meninggalkan katananya pada para pengawal pada pintu masuk. Namun, wakizashi selalu tetap dibawa pada setiap waktu, dan dengan itu, ia menjadi senjata bagi samurai, serupa seperti penggunaan pistol bagi tentara. Seseorang samurai akan mengenakannya ketika dia sadar bahkan sewaktu mereka tidur, senjata itu tetap berada disampingnya. Pada masa silam, terutamanya semasa perang saudara, tanto dikenakan bagi menggantikan wakizashi.

Sai (釵)
Sai (釵) adalah senjata tradisional yang berasal dari okinawa, juga digunakan di india, china, indonesia dan malaysia. Sai adalah senjata pisau yang berbentuk seperti trisula atau garpu. Sai pada awalnya adalah alat pertanian.

Shuriken
Shuriken (手裏剣; “hand hidden blade”) adalah senjata tradisional jepang yang pada umumnya digunakan untuk dilempar ke lawan, dan kadang digunakan untuk menusuk dan memotong arteri lawan. Shuriken dibuat dari jarum, pisau, dan bahan logam lain. Shuriken adalah senjata yang paling sering digunakan setelah katana dan naginata. Senjata ini merupakan senjata wajib seorang ninja.
Ilmu beladiri yang menggunakan shuriken disebut shuriken-jutsu, shuriken-jutsu pada dulunya diajarkan di perguruan ninja. Shuriken dikenal dengan sebutan “bintang ninja”



Kamis, 20 Oktober 2011

suku bugis

Bugis adalah suku yang tergolong ke dalam suku-suku Melayu Deutero. Masuk ke Nusantara setelah gelombang migrasi pertama dari daratan Asia tepatnya Yunan. Kata "Bugis" berasal dari kata To Ugi, yang berarti orang Bugis. Penamaan "ugi" merujuk pada raja pertama kerajaan Cina yang terdapat di Pammana, Kabupaten Wajo saat ini, yaitu La Sattumpugi. Ketika rakyat La Sattumpugi menamakan dirinya, maka mereka merujuk pada raja mereka. Mereka menjuluki dirinya sebagai To Ugi atau orang-orang atau pengikut dari La Sattumpugi. La Sattumpugi adalah ayah dari We Cudai dan bersaudara dengan Batara Lattu, ayah dari Sawerigading. Sawerigading sendiri adalah suami dari We Cudai dan melahirkan beberapa anak termasuk La Galigo yang membuat karya sastra terbesar di dunia dengan jumlah kurang lebih 9000 halaman folio. Sawerigading Opunna Ware (Yang dipertuan di Ware) adalah kisah yang tertuang dalam karya sastra I La Galigo dalam tradisi masyarakat Bugis. Kisah Sawerigading juga dikenal dalam tradisi masyarakat Luwuk, Kaili, Gorontalo dan beberapa tradisi lain di Sulawesi seperti Buton.

[sunting] Perkembangan

Dalam perkembangannya, komunitas ini berkembang dan membentuk beberapa kerajaan. Masyarakat ini kemudian mengembangkan kebudayaan, bahasa, aksara, dan pemerintahan mereka sendiri. Beberapa kerajaan Bugis klasik antara lain Luwu, Bone, Wajo, Soppeng, Suppa, Sawitto, Sidenreng dan Rappang. Meski tersebar dan membentuk suku Bugis, tapi proses pernikahan menyebabkan adanya pertalian darah dengan Makassar dan Mandar. Saat ini orang Bugis tersebar dalam beberapa Kabupaten yaitu Luwu, Bone, Wajo, Soppeng, Sidrap, Pinrang, Barru. Daerah peralihan antara Bugis dengan Makassar adalah Bulukumba, Sinjai, Maros, Pangkajene Kepulauan. Daerah peralihan Bugis dengan Mandar adalah Kabupaten Polmas dan Pinrang. Kerajaan Luwu adalah kerajaan yang dianggap tertua bersama kerajaan Cina (yang kelak menjadi Pammana), Mario (kelak menjadi bagian Soppeng) dan Siang (daerah di Pangkajene Kepulauan)